Baku, Petrominer – PT Pertamina (Persero) mendeklarasikan Zero Routine Flaring (ZRF) Initiative di perhelatan COP 29 di Baku, Azerbaijan, Senin (11/11). Inisiatif yang diprakarsai oleh World Bank ini menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung transisi energi berkelanjutan.
Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang mendukung ZRF Initiative. Upaya ini merupakan langkah tegas Pertamina dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat.
ZRF Initiatives bertujuan untuk mendapatkan komitmen pemerintah dan perusahaan migas dunia untuk menghentikan routine flaring sebelum tahun 2030. Langkah ini akan dicapai melalui penyesuaian regulasi, pengembangan teknologi dan kerjasama finansial.
Pertamina, yang diwakili oleh Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), Zulfi Hadi, menyatakan bahwa sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina juga menyadari pentingnya memenuhi permintaan energi yang terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi, namun tetap berupaya untuk melakukannya dengan cara yang ramah lingkungan.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan operasional yang berkelanjutan, Pertamina menginisiasi prinsip ZRF ini. Eliminasi gas flaring rutin merupakan langkah krusial dalam mencapai target pengurangan emisi.
“Pertamina merasa terhormat untuk secara resmi menyatakan dukungan terhadap Zero Routine Flaring Initiative yang diinisiasi oleh World Bank. Komitmen ini adalah langkah nyata Pertamina dalam menurunkan emisi dan berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim,” ujar Zulfi.
Sebagai bagian dari strategi nasional, komitmen Pertamina ini juga sejalan dengan Nationally Determined Contributions (NDC) Indonesia, yang mendukung agenda global dalam Kesepakatan Paris COP21. Dengan komitmen kuat dan dukungan dari berbagai pihak, Pertamina siap menjadi pelopor dalam transisi energi berkelanjutan di Indonesia dan Asia Tenggara, serta berperan aktif dalam menjaga lingkungan untuk generasi masa depan.
Global Director for the World Bank, Demetrios Papathanasiou, mengapresiasi langkah ini dan menyebut Pertamina sebagai mitra penting di Asia Tenggara.
“Pertamina adalah salah satu perusahaan minyak dan gas yang penting di Asia Tenggara, yang menghasilkan lebih dari satu juta barel setiap hari dan merupakan faktor kunci bagi ekonomi Indonesia. Langkah Pertamina untuk mengembangkan minyak dan gas tanpa gas flaring adalah ambisi yang luar biasa,” ujar Demetrios.
Menurutnya, Pertamina telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir dalam mengurangi gas flaring.
“Kami sangat antusias untuk bekerja sama dengan Pertamina dalam Inisiatif Global Flaring dan Pengurangan Pembakaran. Kami berharap, dalam beberapa tahun ke depan, kerja sama ini akan membantu kita bersama mencapai target zero flaring,” kata Demetrios.