UMK sektor industri binaan Pertamina yang memproduksi aneka sarung tangan safety berbahan kulit. Kini, mitra binaan ini memberdayakan sekitar 40 orang untuk membantu usahanya.

Jakarta, Petrominer – Hampir seluruh sektor usaha mikro dan kecil (UMK) terkena imbas pandemi Covid-19, tak terkecuali sektor industri. PT Pertamina (Persero) melalui Program Pendanaan UMK, ikut andil dalam membantu para UMK tersebut bangkit dan adaptif.

Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman, mengatakan bantuan dari Pertamina berupa penyaluran modal bergulir dan program pembinaan UMK naik kelas. Langkah ini diperlukan karena UMK di sektor industri memegang peranan penting terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja.

“Sektor ini menjadi sangat potensial karena memiliki peluang besar menjadi industri menengah bahkan besar,” ujar Fajriyah, Sabtu (5/6).

Terdapat banyak macam UMK sektor industri yang dibina Pertamina. Mulai dari industri makanan minuman, batik, pakaian jadi, alas kaki, mainan anak dan banyak jenis industri lainnya.

“Bukan tidak mungkin, industri mikro dan kecil itu jadi pabrik makanan, minuman, pakaian, alas kaki dan perusahaan besar yang bermula dari UMK,” papar Fajriyah.

Sejak tahun 1993 hingga 2020, Pertamina telah membina lebih dari 8.700 mitra binaan yang bergerak di sektor ini. Di mana masing-masing UMK tersebut memiliki jumlah pekerja yang relatif banyak dibandingkan sektor lain. Sehingga jika ditotal, pihak yang mendapatkan manfaat dari pendampingan Pertamina ini jauh lebih banyak lagi.

Salah satu mitra binaan yang bergerak di sektor industri adalah Rehana. Pemilik usaha CV Sinar Brahma Rasid ini memproduksi aneka sarung tangan safety berbahan kulit. Kini, mitra binaan ini memberdayakan sekitar 40 orang untuk membantu usahanya.

“Sempat terkena imbas pandemi, namun berkat bantuan modal dari Pertamina bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki kinerja produksi,” ujar Rehana.

Sementara dari sektor industri makanan ada I Ketut Widana. Pemilik UD Utami ini kini sukses menjadi produsen olahan cokelat di Bali. Dengan usahanya yang terus berkembang, dia memberdayakan sekitar 30 orang untuk membantunya. Selain berorientasi pada keuntungan, upaya ini menjadi salah satu bentuk usaha berbasis sociopreneur yang banyak membantu masyarakat kecil.

Menurut Fajriyah, melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.

Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) point 8 melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here