Probolinggo, Petrominer – Warga di Kota Pasurusan, Jawa Timur, kini sudah bisa merasakan manfaat langsung penggunaan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga, seperti memasak. Ini berkat terbangunnya Jaringan Gas Bumi Untuk Rumah Tangga (Jargas) di kota itu. Dengan begitu, warga tidak perlu lagi angkut-angkut tabung karena gas bumi telah mengalir ke rumah mereka sepanjang 24 jam.

“Pembangunan jaringan gas kota (jargas) merupakan salah satu wujud pemanfaatan dana APBN untuk kegiatan yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, ketika meresmikan Jargas di Kota Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (8/1).

Menurut Jonan, program Jargas ini merupakan salah satu wujud keberpihakan Pemerintah kepada masyarakat dengan mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk kegiatan yang dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama lapisan menengah ke bawah.

Memang, produksi gas bumi nasional cukup besar sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal untuk penggunaan dalam negeri. Pemanfaatan sumber daya alam ini juga bisa untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

“Masyarakat akan merasakan manfaat besar penggunaan gas bumi ini karena lebih efisien, mudah, murah, praktis dan mengalir 24 jam penuh tanpa takut kehabisan dan tidak perlu repot angkat tabung,” jelasnya.

Pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga di Provinsi Jawa Timur cukup berkembang dengan pesat. Ini terjadi karena ketersediaan sumber gas di sekitar Jawa Timur, jaringan pipa gas yang cukup bagus serta dukungan Pemerintah Daerah yang sangat besar.

Pada Tahun 2018, Pemerintah dengan dana APBN membangun 89.906 sambungan rumah (SR) dan untuk Kota Pasuruan telah dibangun 6.314 SR melalui penugasan kepada PT PGN Tbk.

Pemerintah berkomitmen akan terus mendorong dan mempercepat program jargas. Setiap tahunnya, pemerintah mengeluarkan dana APBN untuk menambah jaringan gas rumah tangga di berbagai daerah. Sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat besar penggunaan gas bumi.

Dalam kesempatan itu, Jonan juga menjelaskan bahwa Jargas memiliki banyak keunggulan. Gas yang dialirkan melalui pipa ke rumah-rumah tangga merupakan gas alam (natural gas) yang sangat bersih.

“Jargas ini jauh lebih aman karena tekanan jargas lebih rendah dari tekanan LPG. Artinya, apabila ada kebocoran, gas langsung naik ke atas ke udara bebas,” paparnya.

Keunggulan lain adalah dapat dilakukan penghematan baik dari sisi konsumen maupun Pemerintah. Penggunaan Jargas dapat mengurangi biaya rumah tangga sekitar Rp 90 ribu per bulan per keluarga. Jargas juga lebih praktis, bersih, murah, mengalir 24 jam, dan aman dibandingkan tabung LPG 3 kg. Selain itu, program jargas juga akan menghemat subsidi LPG 3 kg dalam APBN.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mencoba langsung memasak dengan kompor gas usai meresmikan Jargas di Kota Pasuruan, Jatim, Selasa (8/1).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengungkapkan bahwa penambahan infrastruktur distribusi gas ini merupakan upaya bersama menciptakan ketahanan energi nasional. Tak hanya itu, lanjutnya, lewat pembangunan Jargas ini menunjukan keseriusan pemerintah dalam hal pembangunan ekonomi nasional.

Sedikitnya, Jargas Kota Pasuruan itu akan melayani sebanyak 6.314 rumah tangga yang tersebar di beberapa kecamatan.

“Penggunaan gas untuk rumah tangga akan lebih efisien, sehingga secara jangka panjang akan menguatkan daya beli masyarakat,” jelas Gigih.

2 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here