Perkembangan harga minyak mentah Indonesia Periode 2016-2017.

Jakarta, Petrominer — Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional pada bulan Juni 2017 terus melemah setelah mulai mengalami penurunan sebulan sebelumnya. Tren serupa juga dialami harga minyak mentah Indonesia dari hasil perhitungan Formula ICP (Indonesian Crude Price).

Berdasarkan Laporan Perkembangan Pasar Minyak bulan Juni 2017 dari SKMIGAS, yang diterima Petrominer, Jum’at (7/7), harga minyak mentah Indonesia mengalami penurunan dibandingkan Mei 2017.

ICP (yang terdiri dari 43 jenis) tercatat sebesar US$ 43,66 per barel, turun US$ 3,37 per barel dibandingkan bulan Mei yang sebesar US$ 47,09 per barel. Penurunan serupa juga terjadi pada harga rata-rata ICP SLC, yang turun US$ 3,37 per barel dari US$ 48,08 per barel menjadi US$ 44,71 per barel.

Penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut dan juga harga minyak mentah utama lainnya di kawasan Asia Pasifik dipengaruhi oleh kegiatan turn around kilang minyak di Jepang. Dengan begitu, pertumbuhan permintaan minyak mentah di Jepang pun cenderung turun.

“Berdasarkan publikasi IEA (International Energy Agency), terdapat penurunan permintaan produk minyak mentah di Korea Selatan dan Cina,” tulis laporan SKK Migas tersebut.

Tidak hanya di kawasan Asia Pasifik, harga minyak mentah utama di pasar internasional juga mengalami penurunan. Brent (ICE) turun US$ 3,84 per barel dari US$ 51,39 per barel menjadi US$ 47,55 per barel. WTI (Nymex) turun US$ 3,34 per barel dari US$ 48,54 per barel menjadi US$ 45,20 per barel. Basket OPEC turun US$ 4,01 per barel dari US$ 49,20 per barel menjadi US$ 45,19 per barel.

Penurunan harga ini dipengaruhi oleh kenaikan produksi minyak OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries). Berdasarkan publikasi IEA dan OPEC bulan Juni 2017, produksi minyak mentah bulan Mei 2017 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,29 juta bph dan 0,336 juta bph.

Kenaikan produksi juga diikuti oleh negara-negara non-OPEC. Publikasi IEA bulan Juni 2017 melaporkan bahwa produksi minyak mentah Non-OPEC bulan Mei 2017 naik 0,30 juta bph, dari 57,53 juta bph pada April 2017 menjadi 57,83 juta bph.

Perkembangan harga minyak mentah dunia berdasarkan publikasi Platt’s periode 2016-2017.

Harga Juli 2017

Untuk bulan Juli 2017, harga diperkirakan masih melemah karena terus meningkatnya produksi minyak mentah baik dari negara OPEC maupun non-OPEC. Harga kian tertekan rendah karena laporan yang menyebutkan bahwa jumlah oil rig count di Amerika Serikat terus meningkat.

Namun, harga bisa saja kembali menguat karena dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya adalah semakin memburuknya ketegangan geopolitik negara-negara di Timur Tengah, dan meningkatnya permintaan minyak mentah dunia pada kuartal 3 2017.

Berdasarkan hal tersebut di atas, pada bulan Juli ini diperkirakan:
– Harga rata-rata minyak mentah Indonesia berkisar antara US$ 41,00 – 45,00 per barel.
– Harga rata-rata WTI (NYMEX) berkisar antara US$ 43,00 – 47,00 per barel.
– Harga rata-rata Brent (ICE) berkisar antara US$ 45,00 – 50,00 per barel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here