Jakarta, Petrominer – Pasokan listrik untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya semakian handal. Baru saja, PLN mulai mengoperasikan Gas Insulated Substation (GIS) 150 kV Antasari dan Jaringan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV CSW II/Antasari–Incomer (Kemang–Duren Tiga).
“Pengoperasian infrastruktur kelistrikan yang berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan ini akan memperkuat keandalan pasokan listrik Jakarta, terutama di wilayah Kemang, Antasari, Senayan, hingga Sudirman, serta untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik yang tinggi di Jakarta,” ujar General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB), Ratnasari Sjamsuddin, Minggu (20/6).
Menurut Ratnasari, daerah itu merupakan salah satu pusat ekonomi dan aktivitas masyarakat yang terbilang sibuk, sehingga kebutuhan listrik terus meningkat. Hal inilah yang PLN upayakan untuk terus terpenuhi.
Pengoperasian kedua infrastruktur kelistrikan tersebut dilakukan menyusul keberhasilan energize (pemberian tegangan) terhadap instalasi Extension 2 Line Bay (LB) GIS 150 kV Antasari dan jaringan SKTT 150 kV CSW II/Antasari–Incomer (Kemang–Duren Tiga), Jum’at lalu (18/6).
Secara resmi, LB GIS 150 kV Antasari Arah Durentiga #2 energize pada pukul 17.03, dan 17.06 untuk arah Kemang #2. Sedangkan SKTT 150 kV Antasari-Duren tiga #2 tercatat mulai bertegangan pada Pukul 18.17 WIB dan SKTT 150 kV Antasari-Kemang #2 pada Pukul 19.09 WIB.
Instalasi ini merupakan pekerjaan tambah dua Bay baru ke arah Duren Tiga dan ke arah Kemang dengan tipe yang sama dengan eksisting GIS 150 kV Antasari.
Dia memaparkan, pembangunan infrastruktur kelistrikan tersebut mempunyai tantangan tersendiri. Dibutuhkan padam busbar yang tidak boleh terlalu lama, karena melistriki daerah vital yang membutuhkan listrik prima. Karena itulah, pekerjaan hanya bisa dilakukan akhir pekan.
Di sisi lain, pekerjaan jaringan SKTT 150 kV CSW II/Antasari–Incomer (Kemang–Duren Tiga) menggunakan sistem Horizontal Directional Drilling (HDD) tanpa pekerjaan galian open cut. Ini dilakukan karena melintasi daerah Kemang yang sudah ditata rapi oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta.
Pembangunan GIS atau Gardu Induk (GI) pasangan dalam ini memungkinkan seluruh peralatan diletakkan di dalam gedung, kecuali trafo. Sedangkan SKTT sendiri instalasinya di bawah tanah, sehingga keduanya tetap tidak mengganggu estetika.
Instalasi dan jaringan listrik ini mendapat pasokan listrik dari GIS 150 kV Duren Tiga dan GIS 150 kV Kemang. Jalur tersebut merupakan bagian dari subsistem Gandul–Cawang.
Ratnasari berharap paska suksesnya pembangunan instalasi dan jaringan ini akan membuat terjaminnya mutu pelayanan terhadap pelanggan dengan minimalisir pemadaman. Pasalnya, pada saat kegiatan pemeliharan (maintenance) sebelumnya hanya mengandalkan satu sirkit. Dengan adanya penambahan sirkit, dapat manuver dengan mudah tanpa khawatir Gardu Induk atau trafo padam maupun sistem terganggu.