Jakarta, Petrominer – Kini, proses akuisisi dan olah data melalui drone bisa dilakukan dengan mudah dan sederhana. Malahan, pusat data yang sudah diolah tersebut bisa diakses dengan cepat guna mendukung pengambilan keputusan.
Kemudahan ini hadir berkat solusi teknologi Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang dikembangkan oleh Esri dari Amerika Serikat. Kehadiran solusi GIS lewat teknologi ArcGIS yang dikembangkannya itu sangat bermanfaat bagi industri minyak dan gas bumi (migas) serta energi terbarukan.
“Solusi Sistem Informasi Geografis dari Esri memberikan pemetaan canggih dan analisa spasial untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan migas dan energi terbarukan,” ucap Cahyo Nugroho, Chief Industry Solutions Officer Esri Indonesia, dalam Esri Indonesia Oil & Gas Community Event 2021 yang diadakan secara daring, beberapa waktu lalu.
Menurut Cahyo, kecerdasan lokasi berperan penting bagi bisnis migas dan energi terbarukan. Teknologi ini diyakini dapat membantu pengambilan keputusan yang berdasarkan data, mendorong modernisasi jaringan transmisi dan distribusi, meningkatkan keselamatan serta mempermudah pengelolaan aset.
Beberapa solusi yang ditawarkan ArcGIS antara lain sistem prakiraan dan peringatan cuaca pintar, sistem pemantauan aset dan produktivitas secara real-time, integrasi data G&G dan GIS, pelacakan dan pemantauan pergerakan armada secara real-time, dan juga landing page komprehensif untuk manajemen penyimpanan data.
Masih ada lagi solusi untuk sistem manajemen pekerja lapangan secara real-time, visualisasi dan analisa produktivitas, analisis risiko jaringan pipa dengan business intelligence, augmented reality untuk inspeksi aset bawah tanah, sistem pelaporan pengamatan keselamatan kerja, hingga memberikan gambaran operasional umum berbasis GIS untuk mengatasi tumpahan minyak.
Site Scan for Arcgis
Arcgis merupakan sebuah platform GIS yang komperhensif untuk menjadi sistem yang mengorganisir data imagery. Tidak hanya untuk produksi data dan peta menggunakan drone dan sitescan, platform Arcgis juga memiliki kapabilitas untuk memanage data-data imagery dan raster dengan format dan tipe data yang beragam.
Imagery merupakan salah satu komponen penting dalam siklus bisnis, baik itu yang bersumber dari satelit maupun drone yang saat ini digunakan secara masif di berbagai industri, termasuk industri migas dan energi baru terbarukan.
Namun, dalam pemanfaatan drone untuk mengakuisisi data imagery, terdapat beberapa kendala yang sering ditemui oleh pengguna. Mulai dari operator drone yang menggunakan solusi atau workflow yang tidak mendukung keseluruhan life cycle dari project, hingga penggunaan metode pengambilan data yang cukup mahal dan tidak efisien dari segi waktu.
“Belum lagi masalah organisasi tidak memahami cara untuk mengolah data-data imagery dari drone menjadi informasi yang meaningful. Selain itu juga stakeholder seringkali ingin mengakses data drone dan memanfaatkan informasi dari data tersebut untuk pengambilan keputusan,” ujar Pachira Eizza Paramitha dari Esri Indonesia.
Pachira menyebutkan bahwa Esri sebagai platform GIS yang terintegrasi menyediakan dua opsi khusus untuk memproduksi dan mengekstraksi informasi dari data drone, yaitu Arcgis Drone2Map dan Site Scan for Arcgis.
Site Scan for Arcgis adalah solusi berbasis cloud untuk akuisisi dan pemrosesan data drone. Teknologi ini menyediakan solusi end-to-end mulai dari perencanaan jalur terbang drone, akuisisi data, pemrosesan data, visualisasi dan analisa, manajemen wahana drone hingga sharing dan kolaborasi data di platform Arcgis.
Sebagai solusi yang end-to-end, Site Scan for Arcgis terdiri dari Site Scan Flight, yaitu aplikasi Ipad OS yang mempermudah drone operator untuk merencanakan jalur terbang, mengontrol drone dan memantau proses akuisisi data secara live.
“Pemrosesan data drone dilakukan di cloud dan dimanage dengan Site Scan Manager for Arcgis,” jelasnya.
Site scan manager menyediakan web interface dengan viewer 2D dan 3D serta berbagai tools untuk melakukan analisa yang umumnya dilakukan dengan data drone seperti overlay, pengukuran, reporting, annotation, atau sharing data.
Hasil dari pemrosesan data drone seperti ortofoto, DEM, dan point clouds dapat dipublish ke Arcgis online maupun Arcgis enterprise untuk di-share ke pengguna lain atau untuk analisa lebih lanjut. Data ini juga dapat di-share ke Autodesk bim 360.
“Dengan Site Scan for Arcgis, data drone dapat diolah dan menghasilkan data 2D dan 3D seperti ortofoto, DEM, 3D point cloud, fullmotion video, dan lain sebagainya,” ungkap Pachira.
Beberapa contoh pemanfaatan data drone di industri migas dan energi baru terbarukan misalnya dalam tahap eksplorasi. Site scan dapat dimanfaatkan untuk mengakuisisi data permukaan, mendeteksi kenampakan geologi. Selain itu, bisa juga melakukan site selection untuk lokasi pengeboran sumur atau lokasi eksplorasi baru, dan perencanaan pembangunan power plant.
Pada tahap pengembangan dan produksi, Site scan dapat digunakan untuk melakukan survey site, inspeksi jaringan pipa untuk mengurangi resiko kebocoran yang tidak termonitor atau inspeksi power plant, serta manajemen gangguan di sekitar aset atau kegiatan produksi.
“Dengan Site scan, dari data drone yang dihasilkan kita juga dapat melakukan prediksi dan memonitor dampak aktivitas industri terhadap lingkungan dan untuk mitigasi bencana, misal saat kejadian oil spill atau tanah longsor,” jelasnya.