Kapal seismik milik Elnusa, Elsa Regent.

Jakarta, Petrominer – Pemerintah, melalui SKK Migas dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terus mendorong kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi (migas), baik di wilayah kerja migas yang ada maupun wilayah terbuka. Langkah ini sebagai upaya menemukan cadangan dan menambah produksi migas nasional.

Saat ini, SKK Migas sedang berkoordinasi dengan Kementerian ESDM serta ENI Indonesia untuk menggelar survey seismic 3D dengan rencana biaya sebesar US$ 70 juta atau setara Rp 1,1 triliun (kurs US$ = Rp 15.800). Kegiatan survey tersebut bersumber dari pengalihan sisa nilai komitmen pasti Wilayah Kerja Arguni I & Wilayah Kerja West Timor ke wilayah terbuka.

“Kegiatan survei ini diharapkan dapat membuka potensi sumber daya baru di Cekungan Kutai dan melahirkan calon wilayah kerja baru serta diikuti dengan investasi lanjut calon wilayah kerja melalui joint study maupun regular tender,” ujar Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas, Asnidar, Kamis (6/6).

Asnidar menyatakan, pelaksanaan survey seismic 3D ini merupakan langkah nyata Pemerintah dan SKK Migas untuk terus melakukan upaya menemukan cadangan migas dan meningkatkan produksi migas nasional. Hal ini juga untuk mendukung keberlanjutan industri hulu migas yang peranannya semakin dibutuhkan di era transisi energi serta sebagai upaya mendukung upaya peningkatan produksi migas nasional sebagaimana yang telah ditetapkan dalam long term plan (LTP).

Paska keputusan Pemerintah yang telah memberikan persetujuan pelaksanaan survey masif seismic 3D lepas pantai di wilayah terbuka pada Cekungan Kutai, Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilaya Kerja SKK Migas menggelar kick of meeting dengan Ditjen Migas Kementerian ESDM, Pusdatin Kementerian ESDM dan ENI Indonesia di Jakarta akhir Mei 2024 lalu. Kegiatan ini menjadi momentum dimulainya pelaksanaan survei seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka pada Cekungan Kutai.

Kepala Perwakilan Kalimantan-Sulawesi SKK Migas, Azhari Idris, menyampaikan dukungan SKK Migas Perwakilan Kalimantan-Sulawesi terhadap rencana survey seismic tersebut.

“Kami dan  Kontraktor akan berkoordinasi dan bekerjasama dengan para stakeholders pemerintah dan masyarakat nelayan terutama menyangkut aspek non-technical, melakukan komunikasi dan pemetaan isu-isu sosial di area survey untuk memastikan kegiatan pemerintah dalam usaha mencari sumber cadangan migas yang baru berjalan dengan baik,” ungkap Azhari.

Sementara Koordinator Pengawasan Eksplorasi Migas, Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Yulianto menyampaikan bahwa Pemerintah senantiasa mendukung kegiatan eksplorasi di wilayah terbuka. Ditjen Migas pun akan selalu bersinergi dengan SKK Migas maupun Kontraktor untuk mendapatkan kandidat area potensial menjadi calon wilayah kerja.

“Kami berharap pelaksanakan seismic 3D ini sukses dan mendapatkan hasil sesuai target, kontraktor agar berkoordinasi setiap saat dengan SKK Migas, MIGAS dan stakeholders lainnya,“ ujar Yulianto.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here