Jakarta, Petrominer – Pertamina melalui program-program pemberdayaan masyarakatnya turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Profil Desa Wisata Pertamina ditampilkan melalui pameran Rumah BUMN SME’s HUB Asean Summit di Waterfront, Labuan Bajo.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan pameran tersebut diinisiasi oleh Kementrian BUMN dan diselenggarakan sejak tanggal 9 Mei hingga 11 Mei 2023. Ditampilkan 13 Desa Wisata binaan Pertamina, yang telah terbukti mampu memajukan wilayah desa dan menghasilkan kemandirian ekonomi.
“Sebanyak 5.500 warga telah terbukti mampu untuk memajukan wilayah desanya dan telah menghasilkan kemandirian ekonomi hingga Rp 600 juta per lokasi,” ungkap Fadjar, Selasa (9/5).
Program Desa Wisata Pertamina yang berjumlah 13 Desa Wisata itu telah memberikan banyak manfaat dari sisi ekonomi, sosial dan lingkungan. Masyarakat dapat menghasilkan 900-an produk kerajinan daur ulang yang terjual setiap tahun, menyewakan 794 homestay untuk para wisatawan, 30 usaha kuliner, dan 30 pengusaha kerajinan souvenir.
Desa wisata tersebut diantaranya adalah Desa Wisata Pertamina Nglanggeran Yogjakarta, Desa Wisata Pertamina Kolak Sekancil Cilacap Jawa Tengah, Desa Wisata Pertamina Wonopotro Eco Edutourism Boyolali Jawa tengah, Desa Wisata Pertamina Permata Hijau Bengkalis Riau, Desa Wisata Pertamina Wringinputih Borobudur Magelang Jawa Tengah, Desa Wisata Pertamina Karangrejo Borobudur Magelang Jawa Tengah, Desa Wisata Pertamina Koto Mesjid Riau, Desa Wisata Pertamina Kampung Kreasi Sidokumpul Gresik Jawa Timur, Desa Wisata Pertamina Larep Kabupaten Semarang Jawa Tengah, Labuhan Madura Jawa Timur, Desa Wisata Pertamina Cinta Bumi Tanggap Api Jambi Merang, Kebun Raya Bogor Jawa Barat, Desa Wisata Pertamina Puntang Kab Bandung Jawa Barat.
Sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di pilar lingkungan dan Ekonomi, Pertamina juga ikut mendorong penguatan keterampilan (Upskilling) dan peningkatan kapasitas pengelolaan berbasis masyarakat dan pariwisata secara berkelanjutan.
“Dari sisi lingkungan, desa wisata ini mampu mengurangi 4,7 ton sampah per tahun melalui Bank sampah, 4.500 pohon di tanah dengan menggunakan konsep modern, 15 titik biopori untuk penyerapan air, serta mengoptimalkan dan memaksimalkan lahan kecil 300 meter untuk pertanian,” jelas Fadjar.
Dalam gelaran Asean Summit di Labuan Bajo ini, Pertamina tidak hanya menampilkan Desa Wisata tapi juga memperkenalkan mitra binaan UMKM Pertamina dari Rumah BUMN Lombok Timur di bidang kerajinan serta makanan minuman untuk turut dipromosikan dalam pameran tersebut.