BPH Migas membuka Posko Nasional ESDM untuk mengantisipasi lonjakan harga dan memantau kelancaran distribusi BBM dan gas selama musim mudik lebaran. (Petrominer/Sony)

Jakarta, Petrominer — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menjamin kesiapan pasokan bahan bakar minyak (BBM) hingga H-plus 15 lebaran. Lembaga pemerintah ini membuka Posko Nasional ESDM untuk mengantisipasi lonjakan harga dan memantau kelancaran distribusi BBM dan gas selama musim mudik lebaran.

Menurut Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa, posko siaga ini dibuka mulai 10 Juni hingga 11 Juli 2017. Posko ditempatkan di Gedung BPH Migas yang berlokasi di Jalan Tendean No. 28, Jakarta Selatan.

“Posko ini dibentuk agar koordinasinya bisa dilakukan dengan mudah. Selain itu kita juga melakukan kunjungan langsung ke lapangan untuk mengetahui masalah, sehingga bisa dilakukan tindakan preventif,” kata Fanshurullah, selaku Koordinator Posko Nasional ESDM, Senin (5/6).

Sebagai koordinator, jelas Fanshurullah yang akrab disapa Ifan, BPH Migas tidak hanya mengkoordinasikan terkait penyediaan dan pendistribusian BBM saja. Namun juga mengkoordinasikan seluruh sektor ESDM lainnya, yaitu kelistrikan, LPG, BBG, obyek vital hulu dan hilir migas termasuk juga pemantauan potensi bencana (geologi).

Selain posko di kantor BPH Migas, juga dilakukan pemantauan lapangan pada periode sebelum lebaran, selama masa cuti Bersama dan paska lebaran dari tanggal 19 Juni sampai 8 Juli 2017. Beberapa posko lapangan akan dibentuk di sejumlah lokasi yang diprediksi akan mengalami peningkatan arus lalu lintas dan konsumsi BBM untuk kesiapan jalur distribusi BBM dan ketahanan stok BBM di lokasi tersebut.

“Kami telah melakukan pemetaan titik-titik lintasan distribusi BBM yang berpotensi bermasalah saat arus mudik nanti,” paparnya.

Irfan memberi contoh lokasi di Brebes. Apalagi di Brexit (Brebes Exit) dan daerah Brebes lainnya ada empat flyover yang belum selesai dan diperkirakan baru selesai H-10. Begitu juga di Weleri (Kendal), jalan keluar dari tol masuk ke Ngaliyan, diperkirakan akan terjadi kemacetan sebelum Idul Fitri.

“Dalam rangka mengantisipasi kejadian di Brexit tahun 2016, Posko Nasional ESDM telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dan PT Jasa Marga (Persero) untuk mensimulasi potensi problem kritis kemacetan saat mudik dan arus balik, serta menyiapkan strategi penyediaan dan pendistribusian BBM di sepanjang jalan tol dan jalan-jalan nasional dan kabupaten yang berpotensi macet,” jelasnya.

Dalam pelaksanaannya nanti, BPH Migas akan dibantu oleh tim pendukung dan beberapa koordinator. Seperti Badan Geologi untuk koordinator bidang geologi, PT PLN (Persero) untuk bidang ketenagalistrikan, PT PGN (Persero) Tbk, PT Pertagas Niaga, PT Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo Tbk, PT Shell Indonesia dan PT Total Oil Indonesia untuk bidang minyak dan gas bumi.

BPH juga sudah berkoordinasi dengan Pertamina untuk membentuk posko BBM dan LPG di kantor pusat dan seluruh kantor region Pertamina. Hal yang sama juga dilakukan bersama AKR.

Pertamina akan melakukan switching tangki timbun BBM untuk premium dan switching tangki pendam di SPBU dari solar ke Premium dan Pertamax. Juga dilakukan penambahan mobil tangki isi BBM di SPBU yang berada di jalur rawan kemacetan total. Begitu pula, AKR telah mempersiapkan pasokan BBM untuk didistribusikan ke semua outlet PSO.

Dalam kesempatan itu, Irfan juga melaporkan kesiapan cadangan operasional Pertamina dan AKR selama periode lebaran tersebut.

Rata-rata ketahanan stok nasional harian Pertamina adalah Solar 28 hari, Premium 22 hari, Pertalite 22 hari, Pertamax 22 hari, Pertamax Turbo 24 hari, Pertadex 25 hari, Kerosene 68 hari, avtur 24 hari dan LPG 14 hari.

Sementara rata-rata ketahanan stok nasional harian AKR adalah minyak solar (Akrasol) 32 hari dan bensin RON 92 (Akra 92) 164 hari.

Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa, selaku Koordinator Posko Nasional ESDM. (Pertrominer/Sony)

Dia juga menjelaskan, koordinasi Posko Nasional EDM akan dilakukan setiap minggu pada setiap hari Senin, yang dilanjutkan dengan konferensi pers. Dengan begitu, masyarakat bisa mengetahui info terbaru tentang ketersediaan BBM dan gas. Selain itu, setiap Jum’at, Sabtu dan Minggu, akan dilakukan kunjungan dan pemantauan ke lapangan untuk melakukan preventive action dengan melibatkan pihak-pihak terkait.

“Kami telah menyiapkan War Room di kantor BPH Migas untuk melakukan pengendalian dan pemantauan real time dan video conference pada berbagai titik kritis di seluruh Indonesia untuk memastikan selama arus mudik, lebaran dan arus balik terkait tugas ESDM berlangsung aman,” ujar Irfan.

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here