Surakarta, Petrominer – Khabar gembira bagi para pengguna sepeda motor listrik. Tidak lama lagi, mereka bisa menggunakan baterai dengan kapasitas lebih besar. Dengan begitu, jarak tempuh juga akan bertambah.

Adalah PT Pertamina (Persero) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) yang berencana bateai dengan kapasitas besar tersebut. Belum lama ini, kerjasama Pertamina dan UNS berhasil memproduksi Lithium Ion Battery (LIB) untuk penggerak motor listrik yang hemat dan murah. Dengan beterai ini sepeda motor listrik mampu menempuh jarak 80-100 kilometer, hanya dengan biaya Rp. 5000,-.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko Pertamina Gigih Prakoso mengatakan, Pertamina mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sesuai dengan Roadmap Pertamina tahun 2030. Upaya ini juga sejalan dengan kebijakan global untuk menurunkan kadar emisi melalui penggunaan energi ramah lingkungan seperti kendaraan listrik.

“Baterai menjadi isu penting bagi pengembangan kendaraan listrik. Karena itu teknologi pembuatan baterai menjadi bisnis yang strategis. Sebagai BUMN energi, Pertamina akan menjadi produsen baterai kendaraan listrik. Karena tanpa teknologi pembuatan baterai ini, Indonesia hanya akan menjadi pasar bagi produsen negara lain,” jelas Gigih, Juma’t (13/7).

Hal senada juga disampaikan oleh Senior Vice President Research & Technology Center, Herutama Trikoranto. Malahan, Herutama mengatakan bahwa Battery Cells produk kerjasama Pertamina UNS tersebut akan dijadikan battery pack, antara lain ditujukan untuk kendaraan bermotor listrik roda dua. Baterai ini merupakan pengembangan battery pack yang sebelumnya dibuat Pertamina bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Menurut Herutama, satu unit battery pack nanti akan memiliki kapasitas 3 kWh untuk sepeda motor listrik dengan kekuatan 5 kW. Ini lebih kurang setara dengan mesin motor dengan pembakaran internal berkapasitas 125-150 cc.

“Kekuatan baterai mampu menjangkau jarak jauh. Untuk produksi selanjutnya Baterai lithion ini akan dikirim ke ITS di Surabaya,” katanya.

Perbandingannya, jelas Herutama, sama dengan jarak tempuh sepeda motor dengan pembakaran internal (ICE, internal combustion engine) yang membutuhkan BBM 2-3 liter. Dengan tarif listrik tertinggi saat ini Rp 1.644,52 per kWh, maka untuk jarak tempuh lebih jauh dan juga berbiaya lebih murah.

“Kendaraan listrik yang didesain menggunakan battery pack itu cukup 2-3 kali pengisian ulang per minggu untuk pemakaian normal di dalam kota,” jelasnya

LIB produksi Pertamina – UNS ini adalah produk battery Lithium Ion yang pertama karya anak bangsa yang dibuat pada skala demonstration plant. Produk ini siap untuk dikomersialisasikan, di mana riset formulai hingga scale-up dilakukan oleh anak bangsa. Baterei ini menjadi energi yang ramah lingkungan yang menjadi pengganti energi fosil untuk kendaraan bermotor. Ini juga sejalan dengan agenda pemerintah untuk penggunakan listrik sebagai pengganti kendaraan bermotor ICE pada tahun 2040.

“Baterei ini telah menjadi salah satu dukungan Pertamina untuk energi masa depan karena trend penggunaan energi fosil akan bergeser ke energi baru terbarukan,” jelasnya.

Saat ini, Pertamina tengah bekerja sama dengan sejumlah lembaga riset untuk menjawab tantangan industri baterai salah satunya pada peningkatan kapasitas battery lithium ion dan peningkatan aspek keamanannya. Produksi baterai ini akan dikembangkan pada penyimpan energi (Battery Energy Storage System) untuk back-up listrik, stabilisasi frekuensi listrik dan penyimpan listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan. Juga sebagai penyimpan energi dari solar PV pada instalasi Penerangan Jalan Umum (PJU), dan sebagainya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here