Tectona Mitra Utama juga aktif berkontribusi pada pengembangan sektor energi terbarukan, salah satunya melalui pembangunan panel surya di Berau, Kalimantan Timur, yang mendukung klien dalam transisi menuju energi bersih.

Jakarta, Petrominer – PT Tectona Mitra Utama (TMU) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan industri berkelanjutan. Dalam perjalanan usahanya, penyedia solusi terintegrasi di bidang engineering, procurement & construction (EPC)  ini berhasil mengimplementasikan inovasi yang mendalam dalam solusi EPC, sehingga memperkuat posisinya di sektor pertambangan, minyak dan gas, serta manufaktur.

Sejak didirikan enam tahun lalu, menurut Chief Executive Officer TMU, Septri Welly Eka Putra, TMU telah membuktikan komitmennya dalam menyediakan solusi EPC terbaik yang mengedepankan kualitas, efisiensi, serta penerapan tata kelola yang baik sesuai dengan regulasi yang berlaku. Sebagai perusahaan EPC lokal yang dipercaya mengelola proyek berskala Asia Tenggara, TMU juga telah membuktikan kualitas para engineer Indonesia di kancah internasional.

“Kami menjadi mitra strategis sektor industri dalam memastikan kepatuhan terhadap pemenuhan Good Mining Practice yang ditetapkan Kementerian ESDM, serta standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), keselamatan operasional pertambangan, serta konservasi sumber daya,” ungkap Welly kepada PETROMINER, Rabu (22/1).

Di setiap proyek, TMU berhasil meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko, dan menjamin kualitas optimal. Hal ini berkat upayanya memanfaatkan teknologi terkini seperti Building Information Modeling (BIM) dan analisis geoteknik berbasis 3D modeling.

Chief Executive Officer Tectona Mitra Utama, Septri Welly Eka Putra.

Tidak hanya itu, komitmen TMU terhadap kualitas dan keberlanjutan diwujudkan melalui penerapan standar tinggi dalam aspek Health, Safety & Environment (HSE). Hal ini dibuktikan dengan pencapaian 1,2 juta jam kerja karyawan tanpa kecelakaan (zero accident), serta kepatuhan terhadap standar ISO 45001 dan ISO 9001 yang diakui secara nasional maupun internasional.

Lebih lanjut, Welly menyampaikan bahwa hingga tahun 2023, TMU telah mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dengan rata-rata pertumbuhan tahunan di atas 60 persen. Perusahaan EPC ini telah menyelesaikan lebih dari 150 proyek berskala nasional hingga Asia Tenggara, termasuk proyek-proyek dari PT Pamapersada Nusantara, Berau Coal dan GE Lighting.

Sebagai konsultan dan penyedia solusi EPC terintegrasi, TMU terus mengembangkan dan memperkuat jaringan bisnisnya untuk memberikan one-stop solution kepada klien. Malahan, perusahaan ini baru saja menambah lini bisnis baru, yaitu Tectona Baratama Energi yang berfokus sebagai kontraktor pertambangan.

“Langkah ini, menegaskan komitmen TMU dalam berkontribusi pada pengembangan dan pemanfaatan sumber energi di Indonesia, sejalan dengan visi perusahaan untuk mendukung pertumbuhan sektor industri nasional. Pada tahun 2025 ini, kami menargetkan pertumbuhan bisnis grup hingga 75 persen,” ujar Welly.

Pengembangan SDM

Dalam kesempatan yang sama, Chief Operating Officer TMU, Sanjeev Ratan, memaparkan bahwa pihaknya terus berinovasi melalui investasi pada teknologi terkini demi menghadirkan solusi EPC yang andal, efisien, dan berkelanjutan. Dalam aspek geoteknik, TMU telah mengadopsi perangkat lunak canggih seperti teknologi analisis canggih dengan pemodelan berbasis 3D modeling.

“Teknologi ini memungkinkan visualisasi dan analisis yang lebih akurat guna mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan yang tepat,” ujar Sanjeev.

Komitmen terhadap pengembangan teknologi ini turut dibarengi dengan investasi yang berkelanjutan dalam pengembangan sumber daya manusia. TMU secara konsisten mengalokasikan 40 persen anggaran operasional tahunan untuk program pelatihan dan pengembangan di setiap divisi, yang meliputi peningkatan keterampilan dalam penggunaan software BIM, IoT, dan teknologi berbasis data, termasuk juga pengembangan kemampuan softskill untuk mendukung pekerjaan mereka.

“Kami juga mendorong karyawan untuk memperoleh sertifikasi profesional di bidang teknologi, manajemen proyek, dan HSE guna mendukung operasional yang lebih efisien dan aman,” ungkapnya

Lebih lanjut, Sanjeev menegaskan bahwa TMU terus memperkuat komitmennya dalam pemberdayaan lokal dan penerapan prinsip keberlanjutan di setiap lini operasionalnya. Melalui kolaborasi dengan mitra lokal, TMU berupaya memperkuat rantai pasok dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar, termasuk merekrut tenaga kerja dari masyarakat setempat di lokasi proyek.

Dalam mendukung keberlanjutan, TMU juga aktif berkontribusi pada pengembangan sektor energi terbarukan melalui pelaksanaan berbagai proyek studi kelayakan, termasuk turbin angin, geothermal, hydro power, dan panel surya. Salah satu proyek unggulan adalah pembangunan panel surya di Berau, Kalimantan Timur, yang mendukung klien dalam transisi menuju energi bersih.

“Selain itu, TMU juga menerapkan teknologi Sandwich Panel dalam pembangunan Mess Facility, sebagai langkah konkret dalam mewujudkan praktik konstruksi yang ramah lingkungan,” jelasnya.

Sementara dalam aspek sosial, TMU menunjukkan kepeduliannya terhadap pembangunan sosial dan keagamaan dengan mencanangkan program CSR 1.000 Mushola yang diinisiasi pada tahun 2024 lalu. Inisiatif ini bertujuan memperkuat hubungan positif dengan masyarakat di sekitar area operasional sekaligus berkontribusi pada kesejahteraan komunitas.

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here