Palembang, Petrominer – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju komitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Sumatera Selatan. Kali ini, diwujudkan dalam dukungan pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati di Sumatera Selatan bersama Pemerintah Provinsi Sumsel.
PJ Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, menyebutkan bahwa revegetasi taman dalam keanekaragaman hayati sudah lama diidam-idamkan. Keterlibatan dan dukungan penuh Kilang Pertamina Plaju atas pembangunan taman tersebut sangat diapresiasi.
“Pembangunan taman ini dimulai dari revegetasi dan nanti bukan hanya untuk tujuan pariwisata, tapi lebih mengarah kepada tujuan penjagaan lingkungan, serta agenda pelestarian keanekaragaman hayati, ini merupakan langkah yang sangat baik,” ujar Elen dalam acara groundbreaking Taman Rawa di kawasan Jakabaring Sport Center (JSC), Selasa (2/7).
General Manager PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju, Yulianto Triwibowo, mengatakan Kilang Pertamina Plaju akan terus bersinergi bersama stakeholder terkait dalam mewujudkan tujuan lingkungan yang berkelanjutan.
“Kami merasa sinergi itu sangat penting dalam menciptakan upaya kolektif guna mencapai tujuan kita bersama yakni mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan. Oleh sebab itu ke depannya sinergi bersama stakeholder akan terus kita gaungkan sebagai komitmen Kilang Pertamina Plaju mendukung tujuan keberlanjutan,” ujar Yulianto.
Pertamina juga mempunyai target untuk menekan emisi dan mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Sehingga, pembangunan taman ini sejalan dengan misi Pertamina.
“Secara entitas bisnis, kami juga melakukan penanaman pohon di lingkungan dalam kilang dan sekitarnya,” ungkapnya.
Kilang Pertamina Plaju, menurut Yulianto, juga fokus pada beberapa program pelestarian keanekaragaman hayati serupa. Di antaranya Riset & Konservasi Ikan Belida (Chitala Lopis) yang hingga saat ini telah dikonservasi sebanyak 154 ekor, penangkaran Rusa sebanyak 33 ekor dengan 32 ekor rusa totol dan seekor rusa sambar, konservasi Gajah Sumatera yang berjumlah 28 ekor gajah serta penanaman 4.663 pohon dari 104 spesies yang ada guna mendukung program penghijauan di wilayah Komplek Pertamina.
Taman Rawa Pertama
Di taman ini nantinya akan ditanam total 55 spesies pohon langka, yang terdiri dari 30 spesies tanaman utama yang terancam punah, dan 25 spesies tanaman pendukung. Beberapa di antaranya sudah terancam punah dengan status rawan, kritis, genting, dan rendah perhatian. Misalnya, pohon Geronggang (Cratoxylum Arborescens), Meranti (Shorea), Tembesu (Fragea Fragrans), Belangeran (Shorea Balangeran), dan Ramin (Gonystylus Bancanus).
Taman tersebut merupakan tempat konservasi flora langka berbasis tanah rawa di sekitar kompleks Jakabaring Sport Center, Palembang. Fasilitas ini menjadi taman rawa untuk pelestarian keanekaragaman hayati pertama di Indonesia.
Taman Keanekaragaman Hayati yang selanjutnya disebut Taman Kehati, adalah suatu kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal di luar kawasan hutan yang mempunyai fungsi konservasi in-situ dan/atau ex-situ.
Taman ini bertujuan untuk penyelamatan berbagai spesies tumbuhan asli/lokal yang memiliki tingkat ancaman sangat tinggi terhadap kelestariannya atau ancaman yang mengakibatkan kepunahannya,” ujarnya. Adapun di taman ini nantinya akan terbagi menjadi 87 persen area hijau, 3 persen area rendaman, dan 10 persen infrastruktur.
Pembangunan taman ini sudah cukup lama direncanakan, mempertimbangkan bahwa saat ini Sumsel belum memiliki Taman Kehati secara khusus. Taman Kehati ini juga akan menjadi Taman Kehati pertama di Indonesia yang berada di lahan rawa.