Jakarta, Indonesia – Signify Foundation berhasil melampaui target tahun 2025 dengan memberikan akses pencahayaan kepada lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia. Sementara di Indonesia, Signify telah menjangkau lebih dari 130.000 orang di 85 desa terpencil melaui program CSR-nya.
“Pencapaian ini tertuang dalam Laporan Tahunan 2024 yang dirilis di bulan Mei 2025. Ini juga menjadi tonggak penting dalam menegaskan komitmen Signify Foundation untuk menerangi kehidupan masyarakat yang kurang terlayani,” ujar Presiden Direktur Signify Indonesia, Dedy Bagus Pramono, dalam pernyataan tertulis yang diterima PETROMINER, Kamis (10/7).
Dedy menjelaskan, laporan tahunan ini menceritakan kisah transformasi. Di mana cahaya tidak hanya sekadar kebutuhan dasar, namun juga penunjang keamanan, pengetahuan dan penghidupan yang layak.
Pada tahun 2024, Signify Foundation menjangkau lebih dari 1 juta orang melalui 28 proyek pencahayaan di 17 negara. Dari sekolah dan klinik kesehatan terpencil hingga perkampungan dan pemukiman pengungsi, setiap cahaya membantu memancarkan perubahan yang menjangkau jauh melebihi sekadar penerangan.
Di Indonesia, melalui program CSR unggulannya ‘Kampung Terang Hemat Energi (KTHE)’, Signify telah menjangkau lebih dari 130.000 orang di 85 desa terpencil sejak tahun 2015.
Salah satu program yang baru-baru ini dirampungkan adalah menerangi 38 desa di Kabupaten Buru dan Buru Selatan, Maluku, dengan memasang 3.267 unit Philips Essential SmartBright Solar Flood Light dan 600 unit Philips Essential SmartBright Solar Street Light. Progam ini memberikan dampak kepada lebih dari 35.000 penduduk.
“Inisiatif ini membantu mobilitas warga khususnya dalam kondisi darurat medis, serta mendukung kegiatan ekonomi seperti penyulingan minyak kayu putih di malam hari. Dalam melaksanakan kegiatan ini, Signify bermitra dengan Lembaga Swadaya Masyarakat lokal, Yayasan Walang Perempuan, yang membantu memastikan bahwa bantuan ini menjangkau seluruh elemen masyarakat termasuk perempuan dan anak-anak,” tulis Dedy.
Seni dan Budaya
Selain itu, Signify Indonesia juga menunjukkan dukungannya terhadap kemajuan seni dan budaya di tanah air melalui bantuan pencahayaan yang diberikan kepada Yayasan Taut Seni di Bali. Signify menyumbangkan pencahayaan LED dalam pembangunan gedung budaya c | artspace, untuk mendukung aktivitas seni, pameran, dan program pemberdayaan komunitas yang menjangkau ribuan seniman, pelajar, dan masyarakat lokal.
Lebih dari itu, Signify Indonesia juga melanjutkan dukungan kepada Yayasan Peduli Anak. Setelah menerangi pusat rehabilitasi anak pasca-gempa di Lombok, kini Signify berkontribusi dalam pembangunan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dengan donasi lampu LED untuk jalan dan rumah, serta lampu taman tenaga surya. Fasilitas ini akan menjadi rumah bagi 144 anak, menyediakan pendidikan gratis untuk 300 anak, juga layanan tambahan bagi 500 anak dari desa sekitar.
“Kami bangga dapat memberikan akses pencahayaan kepada 85 desa terpencil di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir. Melalui inisiatif seperti KTHE, kami akan terus menjangkau lebih banyak masyarakat dan daerah yang membutuhkan manfaat pencahayaan untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan dunia yang lebih baik bagi semua orang,” ujar Dedy.
Perjalanan ini tidak mungkin terwujud tanpa dedikasi dan kerja sama dengan berbagai pihak dalam mewujudkan masa depan yang lebih cerah dan berpengharapan. Sejak berdirinya, Signify Foundation telah didorong oleh misinya untuk menyediakan akses pencahayaan, baik untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana atau mendukung pengembangan kompetensi di masyarakat kurang mampu.
Dalam upaya ini, Signify Foundation memanfaatkan keahlian dan pengetahuan Signify untuk membantu mengembangkan dan menyediakan sistem pencahayaan berkelanjutan yang mudah diakses dan berdampak signifikan pada kehidupan masyarakat.
