Indramayu, Petrominer – Geliat industri hulu minyak dan gas bumi (migas) belakangan ini menjadi berkah tersendiri bagi PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling). Salah satu unit bisnisnya, yaitu Indonesia Drilling Training Center (IDTC), kebanjiran peminat untuk mendidik dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang pengeboran.
Hal ini disampaikan oleh Rig Superintendent, Asesor LSP Pertamina sekaligus Trainer IDTC, Minar Prianto, ketika ditemui di fasilitas IDTC di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (28/11).
Minar menyebutkan sudah banyak mitra perusahaan yang mempercayakan karyawannya untuk belajar di IDTC. Bahkan peserta dari luar negeri seperti Timor Leste, Tanzania, dan Namibia telah mengirimkan sejumlah personilnya untuk menempa kemampuan dan pengetahuan terkait operasional dalam mengelola sumur migas.
“Kami menyelenggarakan program ini untuk meningkatkan kompetensi pekerja. Mereka diharapkan nantinya menjadi lebih kompeten dan paham terhadap tugasnya, terutama kaitannya dengan aspek safety dan maintenance, jadi mereka dilatih di sini,” ungkapnya.
Dalam memberikan pelatihan, tim Pertamina Drilling siap memberikan panduan operasi secara lengkap sesuai dengan paket yang diinginkan oleh mitranya. Dia berharap melalui layanan pelatihan ini khususnya untuk SDM di internal perusahaan atau Pertamina Grup dapat lebih profesional dan kompeten.
“Sebagian besar proyek Pertamina (upstrem) itu yang mengerjakan Pertamina Drilling, apalagi sekarang ada program sinergi. Jadi kami siap mendukung kesuksesan sebuah proyek dengan menyediakan SDM yang kompeten melalui pelatihan di sini,” ujar Minar.
Seiring dengan semakin meningkatnya klien atau mitra perusahaan, manajemen Pertamina Drilling memiliki target jangka panjang untuk dapat menambah fasilitas tempat pelatihan di kawasan IDTC. Pasalnya di IDTC Mundu masih terdapat beberapa lahan kosong yang siap dikembangkan untuk menjadi center of excellence bagi pengembangan SDM industri hulu migas.
“Target besarnya nanti kita ingin jadi one stop service. Yang pasti kita tidak ingin membuka paket training yang diisi trainer dari luar, kita akan berusaha maksimal untuk memanfaatkan trainer internal yang kompeten,” tegasnya.