Tangerang, Petrominer – Pemerintah terus mendorong optimalisasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di sektor ketenagalistrikan sebagai upaya mensubstitusi produk impor. Ini terlihat dari kian berkembangnya industri mesin dan peralatan pendukung ketenagalistrikan di Indonesia, sejalan dengan meningkatnya permintaan listrik di dalam negeri.
”Pemerintah sedang menggenjot penggunaan produk dalam negeri di semua sektor pembangunan khususnya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Hal ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan,” kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, ketika meresmikan Pabrik Panel Listrik Tegangan Tinggi/Gas Insulated Switchgear (GIS) milik PT ABB Sakti Industri di Tangerang, Selasa (9/10).
Menurut Perpres tersebut, jelas Airlangga, penggunaan produk lokal menjadi salah satu poin utama di dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik 35.000 MW dan jaringan transmisi 46.000 km. Di sisi lain, Kemenperin juga telah menerbitkan regulasi pengoptimalan TKDN untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 54 tahun 2012 tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
Dia menyakini, dengan kebijakan penggunaan produk dalam negeri dan pesatnya pembangunan infrastruktur ketenagalisrtikan akan membawa efek berganda yang luas terutama guna mendongkrak kinerja sektor industri nasional. Keberadaan listrik ibarat jantung bagi kehidupan sektor industri. Itu sebabnya, tidak berlebihan apabila investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia selalu menanyakan ketersediaan pasokan listrik.
”Jadi, selain memiliki peluang bisnis yang besar, industri penunjang kelistrikan juga berperan penting mendorong aktivitas sosial-ekonomi masyarakat Indonesia,” tegas Airlangga.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyatakan bahwa industri di dalam negeri sudah mampu memproduksi mulai dari peralatan pembangkit listrik sampai transmisi dan distribusi listrik. Beberapa produk penunjang ketenagalistrikan yang telah berhasil dibuat oleh industri dalam negeri di antaranya adalah komponen utama pembangkit seperti GIS, boiler, generator, power transformator, pompa, balance of plant (BOP), tower transmisi, konduktor, trafo distribusi, dan panel listrik.
Menperin menyampaikan apresiasi kepada ABB Sakti Industri yang telah berinvestasi di Indonesia dan menjadikan salah satu basis produksinya. Fasilitas ini merupakan pabrik keempat yang dibangun ABB Sakti Industri di Indonesia dalam waktu tiga tahun terakhir, sebagai bagian investasi sebesar US$ 30 juta.
Saat ini, jelasnya, permintaan produk GIS untuk memenuhi kebutuhan transmisi tenaga listrik di Indonesia mencapai 150 set per tahun, dengan nilai TKDN hingga 35 persen. GIS merupakan sistem switchgear (pemutus arus on atau off) yang dikemas dalam tabung compact dengan menggunakan bahan bakar gas sebagai media isolasinya. Hal ini memungkinkan penggunaan aman di ruang tertutup maupun lingkungan terbuka. Selain itu, GIS memberikan perlindungan terhadap pemadaman listrik serta menjamin kestabilan pasokan listrik.