Jakarta, Petrominer – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan bangga atas antusiasme generasi muda Surabaya mengikuti berbagai kegiatan yang ditawarkan dalam Industrial Festival 2024. Inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa Kementerian Perindustrian memilih Surabaya sebagai lokasi penyelenggaraan Industrial Festival tahun ketiga.
Alasan lainnya adalah Surabaya merupakan salah satu pusat ekonomi dan industri terbesar di Indonesia dengan sektor manufaktur yang berkembang pesat. Di kota ini terdapat 27 perguruan tinggi terbaik (Edurank 2023, red.), dengan populasi Z Generation atau Gen Z terbesar kedua di Indonesia (dataindonesia.id, red.). Sehingga diharapkan, gelaran Industrial Festival memberi dampak yang baik bagi generasi muda di Surabaya.
“Kami bangga antusiasme generasi muda Surabaya mengikuti berbagai kegiatan yang ditawarkan dalam Industrial Festival. Ini merupakan salah satu indikasi mulai terbentuknya engagement antara dunia industri dengan generasi muda, yang kami harapkan bisa menjadi para industrialis Indonesia di masa depan,” ungkap Menperin, Jum’at (6/12).
Pada Industrial Festival 2024, Menperin memberikan kuliah umum pada hari pertama penyelenggaraan, yakni Rabu (4/12). Mengusung tema “Are You Fit for the Future?”, kuliah umum ini diikuti sekitar 1.100 mahasiswa dan berbagai komunitas yang didominasi generasi muda. Beberapa peserta juga nampak berinteraksi dengan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan seputar perkembangan sektor industri di masa mendatang serta skill yang dibutuhkan untuk menjadi SDM kompeten.
Selain Kuliah Umum Bersama Menperin, lebih dari 2.500 audien mengikuti serangkaian talk show community engagement yang menghadirkan praktisi, komunitas, dan influencer untuk bersama-sama membahas isu seputar kompetensi diri, pendidikan, keterampilan, dan kewirausahaan.
Terdapat delapan sesi talk show community engagement. Salah satunya sesi “Join the Digital Frenzy” dengan narasumber Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto, founder @youngtrepreneur.id Oraldo Emeraldi, dan content creator Kadafi Devayana. Sesi tersebut membahas peluang bisnis dan profesi yang bisa dimanfaatkan oleh Gen Z di era digital serta tips dan trik dalam digitalisasi bisnis.
Sesi “Halal Industry: The Promising Future,” menghadirkan Redha T Ardias dari PT Sila Agri Inovasi dan founder Baba Rafi Enterprise, Hendy Setiono, yang berbagi pengalaman sebagai para pengusaha muda di sektor industri halal. Sebagai growing sector, industri halal menjanjikan peluang bisnis serta pilihan karir di masa mendatang kepada Gen Z.
Melalui sesi “Building Resilience through Collaboration,” founder jenama pakaian Tenue De Attire, Samuel Reynaldo, serta founder Fashionista & YORRI, Yessie Natassia, menyampaikan kisah sukses dalam membangun ketahanan bisnis dalam menghadapi tantangan dunia industri melalui peluang kolaborasi dan networking.
Kedua pembicara sepakat bahwa kolaborasi menjadi modal dan kunci penting dalam mengembangkan bisnis.
Ada juga sesi talk show bertema “Greentech: Sustainability for Better Future,” yang membahas bisnis dengan prinsip berkelanjutan dan inovasi ramah lingkungan yang semakin diminati, terutama di kalangan Gen Z. Menghadirkan Bintang Gantyna, founder Trash Smith yang memproses limbah plastik menjadi berbagai produk, serta Fahmi Fahrizal Mufti yang mewakili perusahaan industri air minum dalam kemasan PT Tirta Fresindo Jaya.