
Jakarta, Petrominer – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat komitmen dalam mempercepat transformasi industri nasional menuju pengelolaan yang lebih berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan. Malahan, praktik industri hijau dan penerapan ekonomi sirkular menjadi agenda strategis dalam mewujudkan kemandirian industri dan pertumbuhan berkelanjutan.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Kemenperin, Emmy Suryandari, mengatakan praktik industri hijau perlu diperkuat melalui optimalisasi layanan teknis yang dimiliki unit-unit pelayanan teknis (UPT) di bawah BSKJI. Salah satu implementasi nyatanya adalah penerapan konsep 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Repair) dalam pengelolaan limbah industri.
“Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berprinsip sirkular ekonomi menjadi langkah penting untuk memastikan industri dapat mengelola limbah secara aman, efisien, dan berkelanjutan. UPT di lingkungan BSKJI, kami dorong untuk terus memperkuat kapasitas layanan agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi industri hijau nasional,” ujar Emmy, Jum’at (19/12).
Kali ini, komitmen tersebut ditunjukkan melalui Kerja Sama Konsultansi dan Pendampingan Pembuatan IPAL Domestik di PT Saprotan Utama Nusantara Plant Kalitengah. Serah terima pekerjaan dilaksanakan pada 11 Desember 2025 lalu.
Program ini dikembangkan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Semarang, Jawa Tengah.
Menurut Plt. Kepala BBSPJPPI, Apit Pria Nugraha, pembangunan IPAL domestik ini menjadi bukti nyata peran BBSPJPPI dalam mendukung penerapan prinsip ekonomi sirkular di industri. Kerja sama dengan Saprotan Utama Nusantara merupakan kolaborasi ketiga setelah dua proyek serupa berhasil diterapkan di plant lainnya.
“IPAL ramah lingkungan ini diharapkan menjadi contoh bagi industri lainnya dalam upaya menjaga keberlanjutan dan efisiensi sumber daya. Kami berkomitmen memberikan jasa layanan terbaik yang inovatif dan profesional untuk seluruh industri,” ujar Apit.
Lebih lanjut, dia menyampaikan apresiasi kepada para mitra industri yang telah mempercayakan layanan kepada BBSPJPPI. Kolaborasi ini membuktikan komitmen untuk terus menghadirkan layanan yang berkelanjutan, mandiri, dan kompetitif.
“Kami membangun desain, mendampingi operasional, hingga melakukan pengujian untuk memastikan hasil pengolahan memenuhi standar. Air hasil olahan memenuhi sekitar 30 persen dari total kebutuhan air untuk proses produksi. Ini adalah kontribusi nyata penerapan industri hijau,” jelas Apit.

























