Jovo Energy Siap Garap Infrastruktur LNG dan DME

0
328
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, foto bersama salah satu pimpinan perusahaan usai melakukan pertemuan bilateral dengan jajaran Jiangxi Jovo Energy Co Ltd di Shanghai, China, Jum'at (10/10).

Jakarta, Petrominer – Kementerian Perindustrian terus mendorong penguatan kerja sama strategis antara pelaku industri baik dalam maupun luar negeri. Tujuannya untuk mempercepat transisi menuju sistem energi yang lebih bersih, efisien, dan berkelanjutan.

Menurut Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, upaya ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam mewujudkan kemandirian energi nasional sekaligus memperkuat daya saing industri hijau nasional.

“Transformasi industri menuju energi bersih merupakan keniscayaan. Pemerintah terus membuka peluang bagi investasi yang mampu menghadirkan inovasi, efisiensi, serta mendukung target pengurangan emisi karbon,” ujar Menperin Agus, Selasa (14/10).

Dia menegaskan, kolaborasi investasi yang diarahkan pada efisiensi energi dan pengurangan emisi akan menjadi fondasi penting bagi masa depan industri Indonesia. Dengan dukungan kebijakan, infrastruktur energi yang memadai dan potensi pasar yang besar, Indonesia siap menjadi mitra utama bagi investor global dalam membangun rantai pasok energi yang tangguh dan berkelanjutan.

“Melalui kerja sama yang sinergis, kita dapat mewujudkan industri nasional yang tidak hanya produktif dan berdaya saing, tetapi juga ramah lingkungan serta berorientasi pada masa depan energi hijau,” ujar Menperin.

Infrastruktur

Dia menyebut Jiangxi Jovo Energy Co. Ltd. sebagai salah satu calon mitra strategis. Menperin telah melakukan pertemuan bilateral dengan perusahaan asal China tersebut di Shanghai akhir pekan lalu. Potensi kerja sama dengan perusahaan yang berpengalaman dalam pengelolaan Liquefied Natural Gas (LNG) dan pengembangan energi bersih tersebut dinilai dapat menjadi salah satu langkah untuk mencapai upaya pengembangan infrastruktur energi.

“Pengembangan infrastruktur energi baik yang bersumber dari gas maupun energi terbarukan telah  menjadi bagian penting dari ekosistem industri yang berdaya saing global,” tegasnya.

Lebih lanjut, Menperin Agus menyampaikan bahwa potensi distribusi LNG di Indonesia sangat besar, mengingat Pemerintah tengah memperluas pemanfaatan LNG untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor.

“LNG menjadi solusi yang fleksibel karena tidak bergantung pada jaringan pipa. Teknologi ini memungkinkan distribusi energi hingga ke wilayah terpencil melalui kapal atau moda transportasi lain yang efisien,” ungkapnya.

Tidak hanya LNG, peluang investasi juga terbuka lebar pada sektor penyediaan Dimetil Eter (DME), yang akan berperan strategis dalam mengurangi ketergantungan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG). Kebutuhan domestik terhadap DME diproyeksikan mencapai 11 juta ton per tahun, sehingga peluang pasar sangat besar bagi investor yang mampu menghadirkan teknologi efisien dan berkelanjutan.

“Investasi di bidang DME tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga membuka ruang transfer teknologi dan peningkatan kemampuan industri dalam negeri,” jelas Menperin.

Dalam hal ini, menurutnya, Jovo Energy dapat berperan penting dengan membawa keahlian gasifikasi yang dibutuhkan untuk memproduksi DME secara kompetitif di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here