Denpasar, Petrominer – PT PLN (Persero) berhasil mempercepat penyelesaian proyek penambahan kapasitas jalur transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) di Bali. Keberadaan infrastruktur kelistrikan tersebut untuk memperkuat kehandalan sistem Bali dalam mendukung gelaran Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 mendatang.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM), Didik F. Dakhlan, menjelaskan PLN berhasil menyelesaikan line 2 dengan jalur Kapal-Tanah Lot-Antosari sepanjang 46,64 kilometer sirkit (kms) dalam waktu 17 hari. Ini jauh lebih cepat dari yang direncanakan semula selama 33 hari. Akhir bulan Maret 2022 lalu, PLN juga telah menyelesaikan peningkatan kapasitas konduktor (rekonduktoring) pada line 1.
“Tak hanya untuk mendukung event G20, optimalisasi infrastruktur ini juga dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan,” ungkap Didik, Jum’at (22/4).
Penyelesaian line 2 Kemudian dilanjutkan dengan pemberian tegangan ke rekonduktoring pada 13 April 2022. Untuk pekerjaan rekonduktoring kedua line ini, PLN mengeluarkan anggaran sebesar Rp 47,4 miliar.
Dalam pekerjaan rekonduktoring ini, PLN meningkatkan arus tegangan yang awalnya 2 x 645 Ampere menjadi 2 x 1.285 Ampere. Dengan begitu, beban yang dapat dipikul pada konduktor tersebut menjadi meningkat.
“Setiap personel yang melakukan pekerjaan telah memiliki sertifikat kompetensi khusus, sehingga pekerjaan berjalan sesuai prosedur,” ungkapnya.
Selain meningkatkan optimalisasi jaringan, PLN juga akan meningkatkan pemeliharaan trafo, penggantian material tower dan pengurukan pertahanan tower agar distribusi listrik lebih andal.
“Diharapkan keandalan untuk sistem kelistrikan di Bali dan sekitarnya dapat terus terjaga dan terhindar dari gangguan baik internal maupun eksternal agar kontinuitas penyaluran listrik kepada pelanggan dapat berjalan optimal,” ujar Didik.
