Tangerang, Petrominer – SKK Migas telah menandatangani perpanjangan kontrak kerja sama bagi hasil wilayah kerja (WK) Ketapang di laut Jawa. Penandatanganan kontrak ini sebagai tindak lanjut dari persetujuan yang diberikan oleh Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 22 Desember 2023 lalu.
Petronas melalui anak usahanya, Petronas Carigali (PC) Ketapang II Ltd., memegang participating interest (PI) 77,6 persen dan tetap menjadi operator WK migas tersebut hingga tahun 2048 mendatang. Mitra lainnya adalah PT Saka Ketapang Perdana dan PT Petrogas Jatim Sampang Energi.
Penandatanganan kontrak baru tersebut berlangsung dalam rangkaian acara Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Selasa (14/5).
“Perpanjangan Kontrak Bagi Hasil selama 20 tahun ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan kami yang berkelanjutan, namun juga memperkuat portofolio bisnis kami di Jawa Timur, di mana kami juga mengoperasikan dua Wilayah Kerja lainnya,” ungkap Presiden Direktur Petronas Indonesia, Yuzaini Md Yusof.
Menurut Yuzaini, perpanjangan kontrak ini merupakan dukungan dari Pemerintah Indonesia dan memberikan kepercayaan diri yang lebih besar. Dengan begitu, Petronas dapat memainkan peran yang lebih efektif dalam mendukung industri energi di Indonesia.
“Kami sangat menghargai dukungan ini, dan kami akan terus berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia untuk mencapai target produksi tahun 2030,” tegasnya.
Sejak masuk ke WK Ketapang tahun 2000 lalu, pepanjangan kontrak ini semakin memperkuat kedudukan Petronas dalam menggali potensi hidrokarbon yang besar di Indonesia. Selain itu, produksi yang berkelanjutan di WK Ketapang sejak tahun 2015 juga membuktikan komitmen dan keahlian perusahaan asal Malaysia ini dalam memenuhi kebutuhan energi di wilayah tersebut.
Sementara itu, pada saat bersamaan, anak perusahaan Petronas lainnya, Petronas E&P Bobara Sdn. Bhd, menandatangani kontrak KKS baru untuk WK Bobara yang terletak di lepas pantai Papua Barat. WK migas dengan luas toal 8.444,49 kilometer persegi ini diraih pada putaran ketiga Indonesia Petroleum Bid Round 2023.
Dalam Kontrak Bagi Hasil ini, Petronas akan mengoperasikan dan memiliki 100 persen PI, di mana komitmen untuk tiga tahun pertama meliputi tiga studi Geologi dan Geofisika (G&G) serta akuisisi dan pemrosesan data seismik 3D seluas 2.000 kilometer persegi.
Selain kedua WK migas di atas, Petronas juga mengelola WK North Madura II, dan North Ketapang, yang terletak di lepas pantai Jawa Timur, serta menjadi mitra untuk lima Kontrak Bagi Hasil lainnya yang terletak di darat dan lepas pantai Sumatra, Laut Natuna, Jawa Timur, serta Indonesia Timur.