
Jakarta, Petrominer – Berbagai upaya telah dilakukan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam meningkatkan iklim investasi hulu migas. Meskipun masih dalam situasi pandemi Covid-19 serta ketidakpastian geopolitik akibat perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada melambatnya perekonomian dunia, realisasi investasi hulu migas di tahun 2022 menorehkan catatan tertinggi sejak tahun 2016 lalu.
Menurut Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, realisasi investasi hulu migas tahun lalu mencapai US$ 12,3 miliar yang setara dengan Rp 182 triliun. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan investasi di tahun 2021 yang sebesar US$ 10,9 miliar atau 113 persen dari target.
“Capaian investasi tahun 2022 juga telah melampaui investasi hulu migas sebelum pandemi Covid-19 di tahun 2019 yang tercatat US$ 11,7 miliar. Kinerja investasi hulu migas nasional di tahun 2022 yang naik 13 persen dibandingkan tahun lalu juga tercatat lebih baik dibandingkan rata-rata kenaikan investasi global yang hanya naik sebesar 5 persen,” ujar Dwi dalam konferensi pers awal tahun 2023, Rabu (18/1).

Dia menegaskan bahwa realisasi investasi hulu migas tahun 2022 ini merupakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir atau sejak tahun 2016 lalu. Hal ini membuktikan bahwa upaya meningkatkan iklim investasi sektor hulu migas telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan daya saing yang signifikan.
“Hal ini tentu tidak bisa lepas dari dukungan yang diberikan oleh Pemerintah, baik dalam bentuk insentif maupun kemudahan-kemudahan lainnya. Kami juga lebih aktif melakukan jemput bola, melakukan promosi dan tidak menunggu investor dating,” tegas Dwi.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa keberhasilan dalam meningkatkan daya saing industri hulu migas nasional yang ditandai dengan meningkatnya investasi adalah salah satu pencapaian positif dari transformasi SKK Migas yang telah dimulai sejak tahun 2019. Pencapaian investasi hulu migas nasional di tahun 2022 yang meningkat menunjukkan adanya kepercayaan terhadap industri hulu migas nasional dan industri ini akan terus berkelanjutan.
“Untuk tahun 2023, target investasi hulu migas sebesar US$ 15,5 miliar atau meningkat 26 persen dibandingkan realisasi investasi tahun 2022 dan lebih tinggi dibandingkatan peningkatan investasi global yang sebesar 6,5 persen,” jelas Dwi.

Tentunya, tingginya investasi hulu migas ini berdampak positif pada peningkatan aktivitas eksplorasi dan aktivitas utama hulu migas.
Menurut Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja, Benny Lubiantara, sejak penurunan aktivitas eksplorasi akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020, pada tahun-tahun selanjutnya aktivitas eksplorasi terus meningkat.
“Jika tahun 2020 jumlah kegiatan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 21 sumur dengan nilai investasi US$ 0,5 miliar, maka di tahun 2022 naik menjadi 30 pengeboran sumur eksplorasi dengan nilai investasi US$ 0,8 miliar. Target tahun 2023 sebesar US$ 1,7 miliar untuk 57 pengeboran sumur eksplorasi,” ucap Benny.
SKK Migas juga bisa merealisasikan penggantian cadangan yang diproduksikan hingga di atas 100 persen sejak tahun 2018. Ini bisa menjadi pondasi bagi upaya peningkatan produksi migas nasional di tahun 2030 untuk mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik perhari (BSCFD).
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Eksploitasi, Wahju Wibowo, menyebutkan bahwa kegiatan pengeboran sumur pengembangan, workover dan well service juga meningkat. Kegiatan pengeboran sumur pengembangan terealisasi 760 sumur, naik dibandingkan tahun 2021 yang sebanyak 480 sumur atau meningkat 158 persen.
“Reaisasi jumlah pengeboran sumur pengembangan tahun 2022 adalah terbanyak dalam delapan tahun terakhir atau sejak tahun 2015,” ungkap Wahju.
Namun dia mengakui untuk capaian lifting minyak dan gas belum mencapai target. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya tingginya kejadian unplanned shutdown.
“Terkait hal tersebut, SKK Migas sudah melakukan audit maintenance dan menyusun langkah-langkah implementasinya. Harapannya, dengan fasilitas produksi yang semakin baik dapat mendukung kegiatan program yang masif di tahun 2023,” paparnya.

Efisiensi
Selain mendorong peningkatan aktivitas dan investasi, SKK Migas juga melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional hulu migas sehingga dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi penerimaan negara dan imbal hasil yang optimal bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Menurut Deputi Keuangan dan Komersialisasi, Kurnia Chairi, efisiensi operasional hulu migas terus meningkat. Tingginya aktvitasi operasional hulu migas dapat dijaga seefisien mungkin. Efisiensi operasional hulu migas terlihat dari alokasi biaya cost recovery yang telah ditetapkan pada APBN sebesar US$ 8,65 miliar dapat digunakan dengan efisien sehingga hanya terealisasi sebesar US$ 7,8 miliar atau hanya 90,1 persen dari pagu anggaran.
“Di tengah tingginya harga energi dunia serta kemampuan menjaga biaya-biaya di industri hulu migas tetap efisien, menunjukkan bahwa daya saing industri ini terus mengalami peningkatan. Hal ini juga sebagai bukti bahwa pengawasan oleh SKK Migas dapat dijalankan secara efektif sehingga mendorong peningkatan penerimaan negara yang lebih optimal,” ujar Kurnia.